OBAT HIV

Minggu, 18 Desember 2011

Herbal Sari Dinda

Kelebihan dari suatu eksperimen herbal yang tidak mempunyai efek samping dalam kesehatan manusia sangat kita rasakan manfaatnya, sebab Allah Sang Maha Pencipta sangat peduli terhadap ciptaanNYA yang mulia. Namun kita manusia yang bodoh ini tidak mau menyelidiki bahwa ciptaan Allah itu sempurna adanya. Karena sebelum Allah menciptakan manusia, telah dilengkapiNya kebutuhan tubuh manusia dari alam sekitar kita.


Sebab itu kami mencoba bereksperimen dengan ciptaan Allah tersebut, dalam menanggulangi penderita HIV/AIDS.

LSM TWO S telah berhasil melakukan sebuah terobosan terbesar dengan berhasilnya menciptakan ramuan pembasmi virus HIV yang secara langsung telah dirasakan manfaatnya oleh mereka yang sebelumnya telah merasa pasrah dengan penyakit tersebut.
Herbal Sari Dinda terdiri dari 23 jenis tumbuhan dan buah-buahan. Dan terbagi dalam 7 (tujuh) jenis, yaitu:

1. Cairan Hijau (2250ml)
Berkhasiat untuk memulihkan fungsi ginjal dan paru-paru serta nyeri persendian yang sudah dirusak oleh virus, melancarkan peredaran darah serta membuang bangkai virus ke pencernaan.
2. Cairan Kuning (750ml)
Berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan menghasilkan sel-sel darah yang baru.
3. Kapsul Hijau
Berkhasiat untuk membunuh virus dalam darah.
4. Kapsul Merah
Berkhasiat untuk memulihkan kinerja otak dan fungsi saraf.
5. Kapsul Coklat
Berkhasiat untuk memperbaiki organ tubuh yang terinfeksi akibat virus.
6. Cairan Semprot (400ml)
Berkhasiat untuk menghilangkan jamur dan sariawan pada rongga mulut, kerongkongan dan sekitar alat kelamin serta bintik-bintik merah/hitam di kulit.
7. Tepung (500 gr)
Berkhasiat untuk menghalau virus yang bersembunyi di kelenjar agar masuk ke dalam darah.Sehingga dapat di bunuh di dalam darah.
Untuk satu paketnya dapat dikonsumsi selama 6 (enam) hari, terdiri dari :

A. Kapsul
1. Kapsul Hijau : 30 kapsul/hari x 6 hari = 180 kapsul
2. Kapsul Coklat : 3 kapsul/hari x 6 hari = 18 kapsul
3. Kapsul Merah : 3 kapsul/hari x 6 hari = 18 kapsul
Jumlah = 216 kapsul

B. Cairan
1. Cairan Hijau = 2250 ml
2. Cairan Kuning = 750 ml
Jumlah = 3000 ml

Penularan HIV/AIDS (Mohon diperhatikan)
HIV dapat menular melalui:

Hubungan seks tidak aman/seks bebas/oral seks (kondom tidak menjamin bahwa anda tidak akan tertular, karena tumpahan sperma dengan cairan vagina bisa menimbulkan resiko tertular). Sebelum cairan sperma dan cairan vagina keluar, ada cairan pelumas yang keluar terlebih dahulu dari alat kelamin, cairan pelumas ini juga dapat menimbulkan penularan.
1. Cairan sperma dan cairan vagina. Ini membuktikan bahwa HIV dapat hidup didalam kelenjar.
2. Penggunaan jarum suntik untuk : tato, tindik dan narkoba yang tidak steril dan secara bergantian.
3. Transfusi darah yang mengandung HIV.
4. Peralatan kedokteran yang tidak steril, sebagai contoh: peralatan bedah.
5. Dari ibu ke anak melalui kelahiran.
6. Dari ibu ke anak melalui air susu ibu.
7. Darah ke darah. Misalnya tangan anda luka dan bersentuhan langsung dengan luka/darah penderita HIV/AIDS.
8. Air Ludah. Berciuman dari mulut ke mulut dengan penderita HIV/AIDS dapat menimbulkan resiko tertular.

Dari pengalaman kami, ODHA (Orang yang hidup dengan HIV/AIDS) dibagi dalam 2 tingkatan yaitu :
1. ODHA dengan masa jendela

Masa jendela adaalah masa antara masuknya virus HIV ke dalam tubuh manusia sampai terbentuknya antibodi terhadap virus tersebut.
Gejala-gejala yang muncul adalah :

panas tinggi disertai menggigil
pusing kepala sebelah (seperti migren)
sakit pinggang
flu
batuk

Jika timbul gejala tersebut pada tubuh kita, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke laboratorium (Tes HIV). Apalagi jika anda sering berprilaku buruk (seks bebas dan pemakai narkoba dengan jarum suntik).
Sesuai hasil eksperimen, kami menghimbau agar odha mengkonsumsi makanan yang bergizi, karena sangat berguna untuk menambah sel-sel di dalam darah serta memperbanyak mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah.

Sebab untuk membunuh virus dalam tingkat ini, yang kami lakukan adalah menggabungkan tiga unsur tersebut, antara lain : tumbuhan kaki tiga, daun sereh, buah sawo, dll.

Untuk mengatasi odha dalam tingkatan ini (sesuai dengan penelitian kami) sangat mudah sekali, yaitu dengan langsung membunuh virus yang ada di dalam darah. Kemudian menghalau virus yang berada di kelenjar agar pindah ke dalam darah dengan menggunakan tepung yang dilulurkan ke seluruh tubuh. Setelah virus tersebut berpindah ke dalam darah, maka virus tersebut kembali dibunuh. Waktu pengobatannya tergantung jumlah virus yang ada.
Jadi sangat dibutuhkan data jumlah virus atau biasa disebut dengan VIRALOAD atau HIV-1 RNA

2. ODHA stadium lanjut (AIDS).
Ciri fisiknya adalah:

infeksi kulit (timbul bintik-bintik hitam di tubuh)
sesak nafas (penyakit paru-paru)
timbul jamur di rongga mulut (terutama di lidah, rongga mulut, kerongkongan serta di alat kelamin)
infeksi otak (toxo)
infeksi di leher (kelenjar getah bening)
jantung bocor
vertigo
diare
penglihatan menjadi kabur
perut kembung (terasa mual)
stroke
ginjal yang tidak berfungsi
nyeri persendian
kaki terasa baal hingga tidak bisa berjalan, dll

Mengapa ini terjadi?
Sebenarnya HIV tidak membunuh manusia, melainkan merusak semua sel-sel yang ada di dalam darah terutama sistem kekebalan tubuh (T Sel/CD4). Sel-sel yang ada dalam darah tersebut ialah sel-sel yang berfungsi menahan virus/ bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga, jika sistem kekebalan tubuh kita rusak/rendah, maka tubuh manusia sangat mudah terserang penyakit.
Tahapan pengobatan kami dalam mengatasi odha dalam tingkat ini, yaitu :

Memperbaiki organ-organ tubuh yang telah dirusak oleh virus lain yang masuk ke dalam tubuh.Contohnya : paru-paru, ginjal, jantung, otak, persendian-persendian yang kaku dan lain-lain.

Menaikkan daya tahan tubuh/sistem kekebalan tubuh manusia (CD4). Untuk menaikkan daya tahan tubuh manusia (CD4), kami hanya memerlukan waktu 3 - 6 hari saja. Alasan kami melakukan tahapan tersebut diatas adalah, jika kami langsung membunuh virus, manusia tidak akan bisa bertahan hidup dengan daya tahan tubuh yang sangat rendah. Sementara organ-organ tubuh sudah banyak yang rusak akibat virus-virus yang lain. Setelah virus dibunuh, bangkai-bangkai dari virus tersebut harus dibuang melalui saluran paru-paru dan ginjal. Untuk mengeluarkan bangkai-bangkai virus dalam darah diperlukan tenaga, sehingga kami membangun terlebih dahulu sistem kekebalan tubuh.

Membunuh virus dalam darah Setelah daya tahan tubuh ODHA menaik ( diatas 150 cell), barulah dilakukan pembunuhan virus. Dan dalam masa pembunuhan virus, jumlah CD4 akan turun naik, namun tidak perlu khawatir asalkan mengikuti semua program yang kami anjurkan terutama mengkonsumsi makanan tambahan.

Mengeluarkan virus dari kelenjar. Jumlah virus yang ada di dalam kelenjar pada umumnya 4 kali lipat dari jumlah virus di dalam darah. Apalagi mereka yang telah mengikuti program ARV. Dimana virus akan banyak berkumpul dan berkembang biak di dalam kelenjar. sehingga jumlah virus tidak terdeteksi di dalam darah. Tehnik pengobatan yang dilakukan Sari Dinda untuk mengeluarkan virus dari kelenjar :

1. Dengan melulur seluruh tubuh dengan menggunakan tepung dalam jangka waktu 6 - 8 minggu, sambil mengkonsumsi cairan hijau dan kuning untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh tetap terjaga sehingga virus yang sudah turun ke darah tidak terlalu banyak merusak sel-sel yang ada di dalam darah (sehingga tidak timbul infeksi).
2. Setelah selesai dilakukan lulur, virus yang keluar dari kelenjar ke dalam darah maka dilakukan pembunuhan terhadap virus tersebut sampai tuntas, dengan hasil tes laboratorium menunjukkan HIV NONREAKTIF.


Bahan-bahan yang kami gunakan adalah: umbi-umbian, tanaman air, tanaman padi, dll.
Semua bahan-bahan yang kami gunakan tersebut kami namakan Herbal Sari Dinda.
Dari beberapa ODHA yang telah kami sembuhkan, ada 3 (tiga) odha yang mau dan mengijinkan kami untuk mempublikasikan data-data kesehatan pribadinya untuk menolong odha yang lainnya.
Inilah data-data mereka sebelum dan sesudah mengkonsumsi Herbal Sari Dinda :

1. RENDRA O, 28 tahun

Sebelum mengkonsumsi Herbal Sari Dinda :
SID : 381001040 (Laboratorium RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Tanggal : 01 Oktober 2008
Diagnosis : Anti HIV Penyaring POSITIF

No. Lab : TU0079239A ( Laboratorium RS Kanker Dharmais, Jakarta)
Tanggal : 07 Oktober 2008
CD4% : 26%

No. Lab : 0810070199 (Laboratorium Prodia, Jakarta)
Tanggal : 7 Oktober 2008
HIV-1 RNA : Virus tidak terdeteksi

Tanggal 26 April sampai dengan 5 Mei 2009 (empat belas hari) mengkonsumsi Herbal Sari Dinda.

Sesudah mengkonsumsi Herbal Sari Dinda :
SID : 290515783 (Laboratorium RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Tanggal : 15 Mei 2009
Diagnosis : HIV Penyaring NONREAKTIF

Setelah 3 (tiga) bulan, dilakukan pemeriksaan kembali ke laboratorium dengan hasil sebagai berikut:

SID : 290825786 (Laboratorium RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Tanggal : 25 Agustus 2009
Diagnosis : HIV Penyaring NONREAKTIF

2. BELLA, 3 tahun

Sebelum mengkonsumsi herbal Sari Dinda:

Tanggal : 17 April 2010
Lab : Banjarmasin
Diagnosis : HIV REAKTIF

Sesudah mengkonsumsi herbal Sari Dinda :

Tanggal : 5 Juni 2010
Lab : Banjarmasin
Diagnosis : Antibodi HIV1/HIV2 NONREAKTIF
Antigen P24 NEGATIF

3. MELATI, 26 tahun

Sebelum mengkonsumsi herbal Sari Dinda :
No. Lab : 1032654330 Mayapada Hospital, Tangerang Tanggal : 26 Maret 2011 Diagnosis : Anti HIV REACTIVE

No. Lab : 11030865 (Siloam Hospital, Tangerang Indonesia) Tanggal : 29 Maret 2011 Diagnosis : Anti HIV (Combo/ELISA) REAKTIVE

No. Lab : 1103310305 (Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia) Tanggal : 31 Maret 2011 CD4 : 924 sel/ul

Sesudah mengkonsumsi herbal Sari Dinda :
No. Lab : 1106040129 (Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia) Tanggal : 4 Juni 2011
HIV-RNA (Viraload) : Virus Tidak Terdeteksi


No. Lab : 1108080215 (Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia) Tanggal : 8 Agustus 2011
Diagnosis : ELFA Antigen P24 TIDAK REAKTIF, Anti HIV TIDAK REAKTIF

2 komentar: