OBAT HIV

Sabtu, 24 Desember 2011

Makanan tambahan yang sangat berguna bagi penderita HIV/AIDS / FOOD ADDITIVES ARE RECOMMENDED FOR PEOPLE LIVING WITH HIV

Jangan hanya asal makan kenyang, tapi perlu diperhatikan makanan apa yang sedang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel-sel darah yang baru.
Food additives are very useful for people with HIV / AIDS Do not eat well just home, but keep in mind what food is needed by the body to produce blood cells are new. Makanan tambahan yang dianjurkan bagi ODHA :
Food additives are recommended for people living with HIV1. Tepung sagu/kanji sebanyak ½ kg dicampur dengan 1/4kg gula merah (sangat baik jika ada gula merah aren). Berguna untuk melapisi lambung serta berguna untuk meningkatkan kalori dalam tubuh. Dimasak seperti lem dan usahakan jangan ada yang menggumpal tepungnya.
1. Corn starch / starch ½ kg of brown sugar mixed with 1/4kg (very good if there is sugar palm). Useful for lining the stomach and useful to increase calories in the body. Cooked like glue and try not there a clump of flour ..

2. Bubur kacang hijau dicampur dengan gula merah (aren) minimum 1 mangkuk/hari, berguna untuk memproduksi sel-sel darah baru di dalam tubuh, menghasilkan protein yang cukup tinggi, di dalamnya terdapat sumber mineral penting antara lain kalsium dan fosfor yang bermanfaat untuk memperkuat tulang. Lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga baik untuk jantung.
2. Green bean porridge mixed with brown sugar (palm) minimum 1 cup / day, useful for producing new blood cells in the body, resulting in a fairly high protein, in which there is an important source of minerals such as calcium and phosphorus are beneficial for strengthening bones Fat is unsaturated fatty acids so it is good for the heart.
3. Madu (lebih baik yang asli), minimum 3 sendok/hari. Madu adalah makanan yang mengandung aneka zat gizi seperti karbohidrat , protein , asam amino, vitamin, mineral, dekstrin , pigmen tumbuhan dan komponen.
3. Honey (preferably the original), minimum 3 scoops / day. Honey is food containing various nutrients such as carbohydrates, proteins, amino acids, vitamins, minerals, dextrin, plant pigments and components4. Telur ayam kampung, minimum 6 butir/hari. Boleh setengah matang/matang. Selain sumber kalori dan protein hewani yang cukup baik (mudah diserap usus dalam jumlah yang banyak).
4. Chicken eggs, minimum 6 rounds / day. Be half-baked / cooked. In addition to calories and animal protein sources are pretty good (easily absorbed by the intestine in large numbers). 5. Telur bebek minimum 1 butir/hari. Telur bebek memang banyak mengandung lemak dan protein.

5. Minimum duck egg 1 egg / day. Duck egg does contain lots of fat and protein6. Susu sapi minimum 2 gelas/hari. Segelas susu terdapat antara lain:

· Potasium, yang menggerakkan dinding pembuluh darah agar tetap stabil.

· Zat besi, mempertahankan kulit tetap bersinar.

· Tyrosine, mendorong hormon kegembiraan dan membuat tidur lebih nyenyak.

· Kalsium, menguatkan tulang.

· Magnesium, menguatkan jantung dan sistem saraf.

· Yodium, meningkatkan kerja otak besar.

· Seng, menyembuhkan luka dengan cepat.

· Vitamin B2, meningkatkan ketajaman penglihatan.
 6. Minimum 2 cups milk cow / day. Glass of milk are among others:

• Potassium, which drives the blood vessel walls to remain stable.
• Iron, maintain glowing skin.
• Tyrosine, hormones encourage excitement and makes you sleep better.
• Calcium strengthens bones.
• Magnesium, strengthens the heart and nervous system.
• Iodine, improve brain works great.
• Zinc, heal wounds quickly.
• Vitamin B2, improve visual acuity.


7. Daging sapi 1 potong/hari. Daging sapi mengandung:

· Zat Besi Penting untuk perkembangan otak maksimal.

· Zinc atau Seng Diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh Vitamin B memperkuat fungsi saraf,daya ingat dan konsentrasi.

· Protein penting untuk membentuk dan mempertahankan otot,darah,kulit dan jaringan tubuh lainnya.

· Omega 3 Sangat berguna untuk kesehatan saraf dan jantung.

· Selenium Bermanfaat untuk menambah kekebalan tubuh.

· Vitamin D Bermanfaat untuk kesehatan tulang.
7. 1 beef cattle / day. Beef contains:


• Iron is important for maximal brain development.
• Zinc or Zinc Necessary to increase endurance Vitamin B strengthen nerve function, memory and concentration.
• Protein is important to build and maintain muscle, blood, skin and other body tissues.



8. Jahe. Usahakan sediakan jahe dalam jumlah banyak (1kg, jahe yang kecil/jahe mprit), karena sangat diperlukan dalam mendukung pengobatan. Caranya dengan merebus 1 - 2 siung jahe dengan 1,5 gelas, setelah mendidih dicampur dengan 2 sendok makan madu. Berguna untuk mengatasi rasa mual, masuk angin, demam/menggigil.




Adapun beberapa pantangan yang harus dihindari penderita HIV/AIDS adalah :

Hindari mengkonsumsi : Kopi, santan, dan buah anggur dan durian serta makanan/minuman dingin

Hindari berhubungan intim (seks), onani dan masturbasi.

Minggu, 18 Desember 2011

Herbal Sari Dinda

Kelebihan dari suatu eksperimen herbal yang tidak mempunyai efek samping dalam kesehatan manusia sangat kita rasakan manfaatnya, sebab Allah Sang Maha Pencipta sangat peduli terhadap ciptaanNYA yang mulia. Namun kita manusia yang bodoh ini tidak mau menyelidiki bahwa ciptaan Allah itu sempurna adanya. Karena sebelum Allah menciptakan manusia, telah dilengkapiNya kebutuhan tubuh manusia dari alam sekitar kita.


Sebab itu kami mencoba bereksperimen dengan ciptaan Allah tersebut, dalam menanggulangi penderita HIV/AIDS.

LSM TWO S telah berhasil melakukan sebuah terobosan terbesar dengan berhasilnya menciptakan ramuan pembasmi virus HIV yang secara langsung telah dirasakan manfaatnya oleh mereka yang sebelumnya telah merasa pasrah dengan penyakit tersebut.
Herbal Sari Dinda terdiri dari 23 jenis tumbuhan dan buah-buahan. Dan terbagi dalam 7 (tujuh) jenis, yaitu:

1. Cairan Hijau (2250ml)
Berkhasiat untuk memulihkan fungsi ginjal dan paru-paru serta nyeri persendian yang sudah dirusak oleh virus, melancarkan peredaran darah serta membuang bangkai virus ke pencernaan.
2. Cairan Kuning (750ml)
Berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan menghasilkan sel-sel darah yang baru.
3. Kapsul Hijau
Berkhasiat untuk membunuh virus dalam darah.
4. Kapsul Merah
Berkhasiat untuk memulihkan kinerja otak dan fungsi saraf.
5. Kapsul Coklat
Berkhasiat untuk memperbaiki organ tubuh yang terinfeksi akibat virus.
6. Cairan Semprot (400ml)
Berkhasiat untuk menghilangkan jamur dan sariawan pada rongga mulut, kerongkongan dan sekitar alat kelamin serta bintik-bintik merah/hitam di kulit.
7. Tepung (500 gr)
Berkhasiat untuk menghalau virus yang bersembunyi di kelenjar agar masuk ke dalam darah.Sehingga dapat di bunuh di dalam darah.
Untuk satu paketnya dapat dikonsumsi selama 6 (enam) hari, terdiri dari :

A. Kapsul
1. Kapsul Hijau : 30 kapsul/hari x 6 hari = 180 kapsul
2. Kapsul Coklat : 3 kapsul/hari x 6 hari = 18 kapsul
3. Kapsul Merah : 3 kapsul/hari x 6 hari = 18 kapsul
Jumlah = 216 kapsul

B. Cairan
1. Cairan Hijau = 2250 ml
2. Cairan Kuning = 750 ml
Jumlah = 3000 ml

Penularan HIV/AIDS (Mohon diperhatikan)
HIV dapat menular melalui:

Hubungan seks tidak aman/seks bebas/oral seks (kondom tidak menjamin bahwa anda tidak akan tertular, karena tumpahan sperma dengan cairan vagina bisa menimbulkan resiko tertular). Sebelum cairan sperma dan cairan vagina keluar, ada cairan pelumas yang keluar terlebih dahulu dari alat kelamin, cairan pelumas ini juga dapat menimbulkan penularan.
1. Cairan sperma dan cairan vagina. Ini membuktikan bahwa HIV dapat hidup didalam kelenjar.
2. Penggunaan jarum suntik untuk : tato, tindik dan narkoba yang tidak steril dan secara bergantian.
3. Transfusi darah yang mengandung HIV.
4. Peralatan kedokteran yang tidak steril, sebagai contoh: peralatan bedah.
5. Dari ibu ke anak melalui kelahiran.
6. Dari ibu ke anak melalui air susu ibu.
7. Darah ke darah. Misalnya tangan anda luka dan bersentuhan langsung dengan luka/darah penderita HIV/AIDS.
8. Air Ludah. Berciuman dari mulut ke mulut dengan penderita HIV/AIDS dapat menimbulkan resiko tertular.

Dari pengalaman kami, ODHA (Orang yang hidup dengan HIV/AIDS) dibagi dalam 2 tingkatan yaitu :
1. ODHA dengan masa jendela

Masa jendela adaalah masa antara masuknya virus HIV ke dalam tubuh manusia sampai terbentuknya antibodi terhadap virus tersebut.
Gejala-gejala yang muncul adalah :

panas tinggi disertai menggigil
pusing kepala sebelah (seperti migren)
sakit pinggang
flu
batuk

Jika timbul gejala tersebut pada tubuh kita, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke laboratorium (Tes HIV). Apalagi jika anda sering berprilaku buruk (seks bebas dan pemakai narkoba dengan jarum suntik).
Sesuai hasil eksperimen, kami menghimbau agar odha mengkonsumsi makanan yang bergizi, karena sangat berguna untuk menambah sel-sel di dalam darah serta memperbanyak mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan rempah-rempah.

Sebab untuk membunuh virus dalam tingkat ini, yang kami lakukan adalah menggabungkan tiga unsur tersebut, antara lain : tumbuhan kaki tiga, daun sereh, buah sawo, dll.

Untuk mengatasi odha dalam tingkatan ini (sesuai dengan penelitian kami) sangat mudah sekali, yaitu dengan langsung membunuh virus yang ada di dalam darah. Kemudian menghalau virus yang berada di kelenjar agar pindah ke dalam darah dengan menggunakan tepung yang dilulurkan ke seluruh tubuh. Setelah virus tersebut berpindah ke dalam darah, maka virus tersebut kembali dibunuh. Waktu pengobatannya tergantung jumlah virus yang ada.
Jadi sangat dibutuhkan data jumlah virus atau biasa disebut dengan VIRALOAD atau HIV-1 RNA

2. ODHA stadium lanjut (AIDS).
Ciri fisiknya adalah:

infeksi kulit (timbul bintik-bintik hitam di tubuh)
sesak nafas (penyakit paru-paru)
timbul jamur di rongga mulut (terutama di lidah, rongga mulut, kerongkongan serta di alat kelamin)
infeksi otak (toxo)
infeksi di leher (kelenjar getah bening)
jantung bocor
vertigo
diare
penglihatan menjadi kabur
perut kembung (terasa mual)
stroke
ginjal yang tidak berfungsi
nyeri persendian
kaki terasa baal hingga tidak bisa berjalan, dll

Mengapa ini terjadi?
Sebenarnya HIV tidak membunuh manusia, melainkan merusak semua sel-sel yang ada di dalam darah terutama sistem kekebalan tubuh (T Sel/CD4). Sel-sel yang ada dalam darah tersebut ialah sel-sel yang berfungsi menahan virus/ bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga, jika sistem kekebalan tubuh kita rusak/rendah, maka tubuh manusia sangat mudah terserang penyakit.
Tahapan pengobatan kami dalam mengatasi odha dalam tingkat ini, yaitu :

Memperbaiki organ-organ tubuh yang telah dirusak oleh virus lain yang masuk ke dalam tubuh.Contohnya : paru-paru, ginjal, jantung, otak, persendian-persendian yang kaku dan lain-lain.

Menaikkan daya tahan tubuh/sistem kekebalan tubuh manusia (CD4). Untuk menaikkan daya tahan tubuh manusia (CD4), kami hanya memerlukan waktu 3 - 6 hari saja. Alasan kami melakukan tahapan tersebut diatas adalah, jika kami langsung membunuh virus, manusia tidak akan bisa bertahan hidup dengan daya tahan tubuh yang sangat rendah. Sementara organ-organ tubuh sudah banyak yang rusak akibat virus-virus yang lain. Setelah virus dibunuh, bangkai-bangkai dari virus tersebut harus dibuang melalui saluran paru-paru dan ginjal. Untuk mengeluarkan bangkai-bangkai virus dalam darah diperlukan tenaga, sehingga kami membangun terlebih dahulu sistem kekebalan tubuh.

Membunuh virus dalam darah Setelah daya tahan tubuh ODHA menaik ( diatas 150 cell), barulah dilakukan pembunuhan virus. Dan dalam masa pembunuhan virus, jumlah CD4 akan turun naik, namun tidak perlu khawatir asalkan mengikuti semua program yang kami anjurkan terutama mengkonsumsi makanan tambahan.

Mengeluarkan virus dari kelenjar. Jumlah virus yang ada di dalam kelenjar pada umumnya 4 kali lipat dari jumlah virus di dalam darah. Apalagi mereka yang telah mengikuti program ARV. Dimana virus akan banyak berkumpul dan berkembang biak di dalam kelenjar. sehingga jumlah virus tidak terdeteksi di dalam darah. Tehnik pengobatan yang dilakukan Sari Dinda untuk mengeluarkan virus dari kelenjar :

1. Dengan melulur seluruh tubuh dengan menggunakan tepung dalam jangka waktu 6 - 8 minggu, sambil mengkonsumsi cairan hijau dan kuning untuk mempertahankan sistem kekebalan tubuh tetap terjaga sehingga virus yang sudah turun ke darah tidak terlalu banyak merusak sel-sel yang ada di dalam darah (sehingga tidak timbul infeksi).
2. Setelah selesai dilakukan lulur, virus yang keluar dari kelenjar ke dalam darah maka dilakukan pembunuhan terhadap virus tersebut sampai tuntas, dengan hasil tes laboratorium menunjukkan HIV NONREAKTIF.


Bahan-bahan yang kami gunakan adalah: umbi-umbian, tanaman air, tanaman padi, dll.
Semua bahan-bahan yang kami gunakan tersebut kami namakan Herbal Sari Dinda.
Dari beberapa ODHA yang telah kami sembuhkan, ada 3 (tiga) odha yang mau dan mengijinkan kami untuk mempublikasikan data-data kesehatan pribadinya untuk menolong odha yang lainnya.
Inilah data-data mereka sebelum dan sesudah mengkonsumsi Herbal Sari Dinda :

1. RENDRA O, 28 tahun

Sebelum mengkonsumsi Herbal Sari Dinda :
SID : 381001040 (Laboratorium RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Tanggal : 01 Oktober 2008
Diagnosis : Anti HIV Penyaring POSITIF

No. Lab : TU0079239A ( Laboratorium RS Kanker Dharmais, Jakarta)
Tanggal : 07 Oktober 2008
CD4% : 26%

No. Lab : 0810070199 (Laboratorium Prodia, Jakarta)
Tanggal : 7 Oktober 2008
HIV-1 RNA : Virus tidak terdeteksi

Tanggal 26 April sampai dengan 5 Mei 2009 (empat belas hari) mengkonsumsi Herbal Sari Dinda.

Sesudah mengkonsumsi Herbal Sari Dinda :
SID : 290515783 (Laboratorium RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Tanggal : 15 Mei 2009
Diagnosis : HIV Penyaring NONREAKTIF

Setelah 3 (tiga) bulan, dilakukan pemeriksaan kembali ke laboratorium dengan hasil sebagai berikut:

SID : 290825786 (Laboratorium RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta)
Tanggal : 25 Agustus 2009
Diagnosis : HIV Penyaring NONREAKTIF

2. BELLA, 3 tahun

Sebelum mengkonsumsi herbal Sari Dinda:

Tanggal : 17 April 2010
Lab : Banjarmasin
Diagnosis : HIV REAKTIF

Sesudah mengkonsumsi herbal Sari Dinda :

Tanggal : 5 Juni 2010
Lab : Banjarmasin
Diagnosis : Antibodi HIV1/HIV2 NONREAKTIF
Antigen P24 NEGATIF

3. MELATI, 26 tahun

Sebelum mengkonsumsi herbal Sari Dinda :
No. Lab : 1032654330 Mayapada Hospital, Tangerang Tanggal : 26 Maret 2011 Diagnosis : Anti HIV REACTIVE

No. Lab : 11030865 (Siloam Hospital, Tangerang Indonesia) Tanggal : 29 Maret 2011 Diagnosis : Anti HIV (Combo/ELISA) REAKTIVE

No. Lab : 1103310305 (Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia) Tanggal : 31 Maret 2011 CD4 : 924 sel/ul

Sesudah mengkonsumsi herbal Sari Dinda :
No. Lab : 1106040129 (Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia) Tanggal : 4 Juni 2011
HIV-RNA (Viraload) : Virus Tidak Terdeteksi


No. Lab : 1108080215 (Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Indonesia) Tanggal : 8 Agustus 2011
Diagnosis : ELFA Antigen P24 TIDAK REAKTIF, Anti HIV TIDAK REAKTIF

Persepsi yang salah dalam penularan HIV

HIV dapat hidup di dalam darah dan kelenjar. Bagi sebagian orang sudah banyak tahu bagaimana penularan melalui darah, yaitu : jika tangan anda terluka mengenai tangan orang lain (yang terinfeksi HIV) yang juga terluka, maka timbullah penularan virus.

Namun untuk yang di kelenjar banyak yang tidak mengerti dan memahaminya. Bagian tubuh kita yang termasuk dalam kelenjar adalah : air susu ibu, air liur, cairan vagina (termasuk cairan pelumas), cairan sperma (termasuk cairan yang keluar terlebih dahulu seperti pelumas, sebelum sperma keluar).

Karena virus dapat hidup di dalam kelenjar, otomatis virus juga dapat berpindah melalui kelenjar, sama seperti di darah.

Sebagai contoh, seorang ibu (terinfeksi HIV) yang mempunyai bayi dilarang menyusui bayinya, artinya air susu ibu dapat menularkan HIV.
Begitu juga dengan wanita hamil yang terinfeksi HIV, dikatakan oleh beberapa pihak/medis bahwa si jabang bayi bisa tidak tertular asal mengkonsumsi obat yang mereka anjurkan. Ini sangat menyesatkan, dengan alasan dan pemikiran yang sederhana bahwa : si jabang bayi terbentuk dari gumpalan darah. Virus hidup di dalam darah si ibu tersebut. Bagaimana mungkin si jabang bayi tidak tertular ... ???

Satu hal lagi yang sangat perlu diperhatikan, yaitu penggunaan KONDOM. Banyak yang mengatakan akan aman jika menggunakan kondom bila berhubungan sex (tidak tertular HIV). Hati-hati dengan pernyataan tersebut.

Alasan yang pertama adalah : lubang pori-pori kondom lebih besar dari ukuran virus. Alasan kedua : Sebelum sperma atau cairan vagina keluar, ada cairan lain (pelumas) yang terlebih dahulu keluar dari kemaluan wanita dan laki-laki. Cairan tersebut tersebut juga dapat menimbulkan penularan. Makanya banyak kasus yang muncul, protes terhadap penggunaan kondom. Kenapa saya tertular, padahal saya pakai kondom ... Kalau virus sudah masuk ke dalam tubuh, siapa yang mau bertanggung-jawab? ...

Oleh sebab itu kami sangat berharap, bagi mereka yang tidak tahu atau merasa mengerti dan merasa lebih berpengalaman mengenai seluk-beluk HIV/AIDS, sebaiknya tidak memberikan pendapat secara sembarangan kepada masyarakat. Kalau anda sudah tahu, mengerti dan berpengalaman, kenapa anda tidak menemukan obatnya ...???

ARV tidak dapat menekan pertumbuhan HIV

Banyak informasi yang salah mengenai manfaat ARV, salah satunya adalah dikatakan bahwa ARV dapat menekan pertumbuhan virus di dalam darah. Padahal sesuai dengan pengalaman dan penelitian yang kami lakukan, ARV tidak bisa menekan pertumbuhan virus, malah mengalihkan virus dari dalam darah ke dalam kelenjar. Sehingga ketika melakukan Tes Viraload (jumlah virus) hasilnya menunjukkan Tidak Terdeteksi (Undetected).

Perlu juga diketahui bahwa ARV merupakan makanan bagi virus di dalam kelenjar. Sehingga virus juga dapat berkembang biak di dalam kelenjar. Suatu waktu ketika jumlah makanan (ARV) virus tidak sebanding dengan jumlah virus yang ada di dalam kelenjar, maka virus akan kembali masuk ke dalam darah serta merusak seluruh sel-sel yang ada di dalam darah.

Sebagai contoh, salah seorang penderita HIV/AIDS yang ingin mengikuti pengobatan dengan mengkonsumsi Herbal Sari Dinda bernama "A" telah 4 tahun mengkonsumsi ARV secara rutin. Ketika kami anjurkan melakukan Tes Viraload, hasilnya menunjukkan bahwa Virus Tidak Terdeteksi (No Lab : 1104250421, tanggal 25 April 2011, RS Kanker Dharmais, Jakarta), yang artinya virus tidak ada di dalam darah. Lalu kami anjurkan untuk menghentikan ARV, jika ingin mengkonsumsi Sari Dinda. Hasilnya (No Lab. : 1105130278, 13 Mei 2011, RS Kanker Dharmais , Jakarta), jumlah virus = 492.000 copies/mL.
Inilah bukti bahwa ARV tidak dapat menekan pertumbuhan virus, malah menambah laju pertumbuhan virus.

Himbauan penting bagi penderita HIV/AIDS

Ada beberapa hal penting yang harus diikuti penderita HIV/AIDS dan ini dibuat setelah dilakukan penelitian dan eksperimen langsung kepada penderita, sebagai berikut:


- Jangan mengkonsumsi kopi, karena kafein dalam kopi dapat mempercepat
denyut jantung sehingga mengganggu virus didalam darah dan membuat
virus semakin aktif merusak sel-sel di dalam darah.

- Hindari mengkonsumsi santan, alkohol, buah anggur dan durian.

- Mengkonsumsi makanan yang higienis dan bergizi terutama yang menghasilkan
protein tinggi.

- Hindari polusi udara (tinggal di daerah yang sejuk).

- Berjemur di panas matahari pagi minimum 15 menit.

- Untuk ODHA yang akut (kritis), kami menganjurkan untuk menambah darah
(transfusi darah minimal 500 cc) untuk menyambung nyawa.

- Bagi anda yang merasa berprilaku buruk, sebaiknya anda memeriksakan diri
anda secepatnya. Karena lebih baik melakukan pencegahan daripada
pengobatan.
Dan jika kita lebih dini mengetahui bahwa kita terinfeksi, biaya pengobatan lebih
minim dan waktu pengobatannya juga tidak terlalu lama.

- Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman yang berpengawet.

- Mengkonsumsi makanan dan minuman dalam keadaan hangat, jangan minum air
dingin.

- Tidak melakukan hubungan seks, onani ataupun masturbasi. Walaupun anda
menggunakan kondom, karena kondom bukan jaminan anda tidak menularkan
virus. Tubuh anda sangat membutuhkan kalori dan protein dalam jumlah besar,
jadi jangan dibuang sia-sia.

- Bila ada ODHA yang meninggal sebaiknya jangan disentuh, karena bisa
menimbulkan resiko penularan. Karena sesuai dengan pengalaman kami,
dikelopak matanya (yang putih) muncul gumpalan-gumpalan kecil berwarna
hitam, itulah virus yang sedang mencari jalan keluar dari darah dan kelenjar.
Sebaiknya ODHA tersebut dibungkus plastik.

- Sebaiknya ODHA dan keluarganya memberitahukan status mereka (HIV Reaktif)
kepada pihak medis, jika ingin melakukan operasi atau pemeriksaan lainnya.
Hal ini sangat berguna dan penting sekali agar pihak medis tidak salah dalam
menganalisa dan melakukan tindakan. Terutama bagi pihak wanita yang
terjangkit HIV/AIDS yang ingin melahirkan. Agar tidak terjadi penularan kepada
pihak lain.

Sabtu, 17 Desember 2011

Pengobatan HIV/AIDS yang tepat dan benar


Sudah hampir 30 tahun HIV menjadi masalah di dunia dan sudah banyak korban yang meninggal akibat virus ini. Banyak pengobatan yang dilakukan oleh berbagai pihak, misalnya : dengan terapi seumur hidup (ARV), jus noni, kulit manggis, kulit melinjo, nanas, tokek dan lain-lain.Namun semuanya tidak ada yang dapat membunuh HIV, karena banyak yang salah kaprah dan tidak mengenal betul virus ini dan sifat kehidupannya. Semua pengobatan tersebut diatas hanya menaikkan CD4 saja tanpa bisa membunuh HIV. Kalau pun ada yang mengatakan bisa, namun tidak ada bukti hasil tes laboratorium, itu adalah kebohongan. Sebaiknya hati-hati melakukan pengobatan yang tidak jelas hasilnya.
Saya sudah pelajari dan mengikuti program pengobatan yang dilakukan oleh Sari Dinda sungguh sangat luar biasa hasilnya (bukan promosi, ini kenyataan yang dapat dibuktikan dengan hasil tes laboratorium). Ini yang pertama di dunia. Bayangkan saja, ketika istri saya hamil 7 bulan dan memang sudah terinfeksi HIV, hanya dalam waktu 3 bulan (konsumsi Sari Dinda hanya 26 hari) dengan mengikuti program pengobatan Sari Dinda secara rutin, istri saya sudah sembuh (HIV Nonreaktif).
Ini benar-benar kenyataan ... saya tidak menyangka hasilnya akan seperti itu, dan kami sendiri yang melakukan tes ke rumah sakit tanpa adanya campur tangan pihak Sari Dinda.
Allah Maha Kuasa benar-benar menunjukkan kepada kami khususnya saya, bahwa DIA mengabulkan doa saya.
Awal tes pertama kali di RS Mayapada Tangerang, 26 Maret 2011, tes HIV Positif. Karena tidak yakin dengan hasil tersebut, istri saya melakukan tes ulang di RS Siloam 29 Maret 2011, hasilnya tetap HIV Positif (HIV Reaktif). Kemudian konsumsi Sari Dinda selama 26 hari + melakukan lulur untuk mengalihkan virus yang ada di kelenjar agar masuk ke darah selama 1 bulan, agar tubuh saya benar-benar bersih dari HIV. Tanggal 8 Agustus 2011, istri saya sudah dibolehkan melakukan tes HIV kembali. Hasilnya sangat luar biasa : HIV Negatif (HIV Nonreaktif).
Memang sulit bagi semua orang untuk percaya terutama pihak medis, namun inilah kenyataan yang ada dan benar-benar terbukti dan tidak ada rekayasa sama sekali.
Semoga teman-teman yang lain mau mengikuti langkah kami, sembuh dari HIV dengan bukti tes laboratorium dan jangan mau memelihara virus dalam tubuh.

Terima-kasih
Dedi Firmansyah