OBAT HIV

Minggu, 18 Desember 2011

Persepsi yang salah dalam penularan HIV

HIV dapat hidup di dalam darah dan kelenjar. Bagi sebagian orang sudah banyak tahu bagaimana penularan melalui darah, yaitu : jika tangan anda terluka mengenai tangan orang lain (yang terinfeksi HIV) yang juga terluka, maka timbullah penularan virus.

Namun untuk yang di kelenjar banyak yang tidak mengerti dan memahaminya. Bagian tubuh kita yang termasuk dalam kelenjar adalah : air susu ibu, air liur, cairan vagina (termasuk cairan pelumas), cairan sperma (termasuk cairan yang keluar terlebih dahulu seperti pelumas, sebelum sperma keluar).

Karena virus dapat hidup di dalam kelenjar, otomatis virus juga dapat berpindah melalui kelenjar, sama seperti di darah.

Sebagai contoh, seorang ibu (terinfeksi HIV) yang mempunyai bayi dilarang menyusui bayinya, artinya air susu ibu dapat menularkan HIV.
Begitu juga dengan wanita hamil yang terinfeksi HIV, dikatakan oleh beberapa pihak/medis bahwa si jabang bayi bisa tidak tertular asal mengkonsumsi obat yang mereka anjurkan. Ini sangat menyesatkan, dengan alasan dan pemikiran yang sederhana bahwa : si jabang bayi terbentuk dari gumpalan darah. Virus hidup di dalam darah si ibu tersebut. Bagaimana mungkin si jabang bayi tidak tertular ... ???

Satu hal lagi yang sangat perlu diperhatikan, yaitu penggunaan KONDOM. Banyak yang mengatakan akan aman jika menggunakan kondom bila berhubungan sex (tidak tertular HIV). Hati-hati dengan pernyataan tersebut.

Alasan yang pertama adalah : lubang pori-pori kondom lebih besar dari ukuran virus. Alasan kedua : Sebelum sperma atau cairan vagina keluar, ada cairan lain (pelumas) yang terlebih dahulu keluar dari kemaluan wanita dan laki-laki. Cairan tersebut tersebut juga dapat menimbulkan penularan. Makanya banyak kasus yang muncul, protes terhadap penggunaan kondom. Kenapa saya tertular, padahal saya pakai kondom ... Kalau virus sudah masuk ke dalam tubuh, siapa yang mau bertanggung-jawab? ...

Oleh sebab itu kami sangat berharap, bagi mereka yang tidak tahu atau merasa mengerti dan merasa lebih berpengalaman mengenai seluk-beluk HIV/AIDS, sebaiknya tidak memberikan pendapat secara sembarangan kepada masyarakat. Kalau anda sudah tahu, mengerti dan berpengalaman, kenapa anda tidak menemukan obatnya ...???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar